BAGI YANG TIDAK JAGOAN MENGHAFAL....





Belajar dengan menghafal memang tidak (selalu) mudah. Beberapa anak memang memiliki kemampuan yang bagus untuk menghafal. Beberapa yang lainnya tidak. Saya termasuk golongan yang kedua.

Bagi anak yang punya kemampuan bagus untuk menghafal, tidak saya bahas di sini. Bagi yang kalau menghafal harus "usaha keras minta ampun" (seperti saya), memang harus memakai kiat khusus. Tentu saja, ini berdasarkan pengalaman yang sudah saya lakukan juga.

PERTAMA, Menciptakan gambaran ketika menghafal, bukan hanya sekedar menghafal. Sering, saya harus menghafal sambil menulis RINGKASAN atau membuat GAMBAR / DENAH / SKETSA tentang apa yang sedang dihafalkan. Sesaat sebelum ulangan, yang dibaca ulang adalah ringkasan / gambar / denah / sketsa ini, tidak perlu membuka / membaca semua buku yang tebal lagi (karena semua sudah diringkas). Tentu saja, ringkasan ini bukan sebagai alat untuk mencontek.

KEDUA, Setiap kali melihat barang / alat dalam kehidupan nyata sehari-hari, LUANGKAN WAKTU untuk menikmatinya, mengamatinya, merenungkannya, mengaitkannya dengan teori yang sudah didapat di sekolah.

Saya sedang "jalan-jalan" (seperti biasa, sambil membawa kamera digital), ketika saya sampai di depan Pasar Bulu yang sedang dibangun lagi. Di sana, saya melihat  "crane" untuk mengangkat (orang teknik menyebutnya sebagai alat "angkat - angkut") barang-barang yang berat. Saya menghentikan langkah kaki. Berhenti. Mengamati. Memotret. Mengingat teori pelajaran Fisika tentang "pikulan" : lengan yang pendek diberi beban yang berat, lengan yang panjang diberi beban yang lebih ringan (sekalipun dalam hal ini, "beban yang lebih ringan" ini pasti berat  juga; jadi betapa beratnya "beban yang berat" yang dipasang di lengan "pikulan" yang pendek itu).

Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Tulisan kali ini saya buat sebagai ajakan untuk mengajak dan menemani anak "menikmati, mengamati, merenungkan" barang-barang yang dijumpai secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, untuk lebih MEMPERKUAT GAMBARAN / PENGERTIAN anak belajar, terutama kalau anak termasuk yang "sulit menghafal kalau tidak ada gambaran nyata". Memang, tidak semua teori dapat dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan nyata sehari-hari. Tetapi ketika ada barang yang bisa dijadikan alat untuk memperkuat gambaran tentang teori, jangan lewatkan kesempatan baik untuk mengamatinya....

Selamat menemani anak.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----

Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph (Sarjana Ilmu Alam dan Sarjana Ilmu Sosial, anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »