MENEMANI ANAK BERKARYA NYATA


Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
"Karya nyata" yang saya maksud dalam tulisan ini adalah sederhana saja : Majalah Sekolah. Mengapa saya sebut "karya nyata" ? Karena secara "nyata" menghasilkan "karya" yang merupakan "gabungan" dari berbagai "teori / konsep" yang telah dipelajari anak bersama teman-temannya : (1) menulis artikel, (2) melakukan wawancara dan menuliskannya, (3) memotret dan mengedit potret, (4) membuat / menyusun tata letak isi / rubrik, (5) mencari sponsor dan memikirkan biaya produksi serta cara distribusi / menjualnya, (6) mengkoordinir teman-teman / membagi tugas masing-masing personil, (7) membuat dan melaksanakan jadwal kerja, (8) mendisain dan mencetak sampul termasuk disain-disain iklan, (9) bekerja dengan komputer pribadi, (10) bekerja sama / mencari percetakan untuk sampul majalah (berwarna, kertas ivory) maupun fotokopi (untuk isi) sekaligus penjilidannya.

Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Anak tentu membutuhkan BIMBINGAN untuk itu semua, tetapi itu bukan berarti bahwa orang tua MEMBUATKAN anak. Kalau orang tua MEMBUATKAN untuk anak, maka anak TIDAK AKAN BELAJAR tentang itu semua secara maksimal. Jadi, yang penting bukanlah majalah yang dihasilkan adalah bagus sekali atau tidak, tetapi apakah anak belajar secara maksimal untuk menghasilkan karya nyata itu.

--------------------

Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Di bulan Februari 2013 ini anak saya bersama teman-temannya dari Ekstra Kurikuler Jurnalistik mendapat tugas dari guru pembimbing ekstra kurikuler jurnalistik untuk membuat "majalah ekstra kurikuler jurnalistik". Mereka mengerjakan tugas ini dengan penuh semangat, karena di sekolah anak saya selama ini baru ada "majalah sekolah", dan belum ada "majalah ekstra kurikuler jurnalistik". Memang, tulisan anak saya juga sering dimuat di "majalah sekolah"-nya, tetapi mampu menerbitkan sendiri "majalah ekstra kurikuler" tentu saja sangat membanggakan bagi dia dan teman-temannya. Mereka juga bisa belajar tentang 10 hal yang saya sebutkan di awal tulisan ini secara nyata dan menghasilkan "karya nyata". ANAK JADI PUNYA PENGALAMAN MENG-EKSEKUSI APA YANG TELAH DI-KONSEP-NYA, BERDASARKAN SEMUA ILMU YANG TELAH DIPELAJARINYA.

--------------------

Selamat menemani anak....

Selamat mendukung anak (bukan membuatkan), sehingga anak punya PENGALAMAN menghasilkan karya nyata....

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa"

----------24/02/2013----------

Tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph, Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922.

Tulisan ini dibuat sebagai penghargaan atas terbitnya "Majalah Jurnalistik untuk Kita Semua : FRESH!" di SMP Pangudi Luhur Domenico Savio Semarang, yang terbit perdana di bulan Februari 2013 (oleh kelompok ekstra kurikuler kelas VIII, dengan Pemimpin Redaksi Bernardine Agatha Adi Konstantia, dan didukung oleh semua teman-teman, guru-guru, dan para orang tua yang setia menemani.....).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »