Kira-kira setahun yang lalu, blog inspirasi pendidikan kreatif HOLIPARENT ini memuat tulisan saya tentang PRPP (JATENG FAIR). Kali ini pun sama. Saya memang selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi kegiatan tahunan ini sejak saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar di tahun 1970-an. Di tahun 1970-an itu, namanya masih SEMARANG FAIR, diadakan di kompleks THR (Taman Hiburan Rakyat) Tegalwareng di Jalan Sriwijaya Semarang (sekarang menjadi Tempat Mainan Anak-Anak WONDERIA dan juga TAMAN BIDAYA RADEN SALEH (TBRS)).
Setelah itu, SEMARANG FAIR berganti nama menjadi PRPS (PEKAN RAYA PROMOSI SEMARANG), sekitar tahun 1980-an.
Tahun 1990-an, pindah tempat ke lokasi sekarang di dekat Pantai Marina Semarang. Namanya menjadi PRPP (PEKAN RAYA PROMOSI & PEMBANGUANAN) JATENG. Baru pada tahun-tahun terakhir ini berubah menjadi JATENG FAIR.
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Saya yang asli orang Semarang, dan yang setiap tahun mengunjungi kegiatan ini, melihat bahwa mengajak anak untuk berkunjung ke JATENG FAIR memiliki FAEDAH untuk menambah PENGETAHUAN anak kita. Meskipun, apa yang dilihat anak kita di JATENG FAIR masih sebatas PROMOSI / PERKENALAN saja. Misalnya, tentang PERPUSTAKAAN WILAYAH JAWA TENGAH.
Ibu Wahyuni dari Perpustakaan Wilayah Jawa Tengah
Ibu Wahyuni dengan penuh semangat menjelaskan tentang buku apa saja yang sekarang ini menjadi koleksi Perpustakaan Wilayah Jawa Tengah, dan juga kegiatan-kegiatan yang diadakan untuk selalu memasyarakatkan kegiatan membaca di kalangan masyarakat.
Stand Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah di JATENG FAIR 2013
Bapak Subandi, seniman batik kayu dan topeng dari Borobudur
Ada juga stand seni rupa yang dijaga oleh Bapak Subandi. Beliau adalah seorang seniman yang sehari-hari menjual hasil karyanya di kawasan Candi Borobudur di Magelang.
Bapak Subandi yang beralamatkan di Desa Ngaran II RT 02 RW 06 Borobudur Magelang ini dapat dihubungi lewat telepon di nomor 0817 940 5976. Bapak Subandi membuat kerajinan kayu batik dan juga bermacam-macam topeng kayu.
Macam-macam topeng tari terbuat dari kayu karya Bapak Subandi.
Kepada Bernardine Agatha Adi Konstantia (siswi SMP Pangudi Luhur Domenico Savio) yang berkunjung ke stand ini, Bapak Subandi menjelaskan dengan penuh semangat tentang wisata di Candi Borobudur yang saat ini sudah dilengkapi dengan fasilitas persewaan sepeda yang dapat dipakai oleh wisatawan untuk berkeliling ke desa-desa di sekitar Candi Borobudur. "Jadi, sambil berwisata juga bisa sekaligus berolah raga sepeda," kata Bapak Subandi.
Dulunya, Bapak Subandi hanya membuat topeng-topeng untuk menari dari kayu dengan model yang tradisional. Seiring dengan perkembangan zaman, Bapak Subandi sekarang ini juga membuat topeng-topeng dari karu dengan model-model yang modern dan dihiasi dengan motof batik. Bapak Subandi menyebutnya BATIK KAYU. "Dengan batik kayu, maka hasil karya menjadi lebih bervariasi dan diminati wisatawan dari luar negeri maupun dari dalam negeri," Bapak Subandi menjelaskan.
Bapak Subandi juga mengatakan bahwa usaha dan stand pameran ini didukung oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan. PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan ini mengelola Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, juga Candi Ratu Boko (di dekat Candi Prambanan).
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Sampai di sini tulisan kali ini. Besok, akan ada tulisan lanjutan tentang menemani anak menambah pengetahuan dengan mengunjungi JATENG FAIR.
Selamat menemani anak.
"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa"
-----o0o-----
Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Ilmu Sosial.