Bagi anda yang sehari-hari bekerja di depan komputer, tentu pernah merasakan mati lampu saat sedang bekerja. Bagaimana rasanya? Murka! Marah! Kecewa dengan PLN!
Bagaimana tidak, pekerjaan yang hampir selesai harus dimulai lagi dari awal karena anda belum sempat menyimpannya. Apa yang anda lakukan? Memaki-maki PLN? Melempar mouse? Atau, mengusap dada dan bersabar?
Ceritanya akan berbeda jika anda memiliki perangkat elektronik bernama UPS (uninterruptible power supply). Dengan alat inilah anda bisa menyimpan pekerjaan secara normal kemudian mematikan komputer melalui tombol shut down meskipun listrik dalam keadaan mati. Umumnya kemampuan backup daya UPS adalah 30 menit.
Fungsi lain yang tidak kalah penting adalah meminimalisir kerusakan hardware komputer akibat arus listrik tidak stabil.
Tahukan anda, listrik dari PLN seringkali naik turun pada waktu malam hari?
Ketidak stabilan inilah yang mengancam keselamatan software (sistem operasi) sekaligus hardware komputer seperti motherboard, prosesor, Hard disk, RAM, kartu grafis bahkan cd room.
Kata 'mengancam' yang dimaksud adalah mempercepat kerusakan hardware, kinerja menurun serta jika sangat parah bisa mengakibatkan mati total. Sedangkan dari sisi software, listrik yang tidak stabil bepotensi membuat program maupun sistem operasi corrupt, tidak bisa booting sama sekali.
Dengan memasang UPS, arus listrik dari stop kontak akan mengalir ke UPS terlebih dahulu sebelum menuju power suplay untuk kemudian dialirkan ke motherboard. Dan saat listrik turun sampai ke titik terrendah (mati lampu beberapa detik lalu nyala lagi) UPS akan mengalirkan daya cadangan yang tersimpan dalam baterai di dalamnya.
Apakah Dengan Memasang Ups Komputer Terjamin Keamanannya?
Tidak juga. Kembali lagi ke fungsi utama yaitu menyediakan daya listrik cadangan. Semua merk UPS dapat menyediakan daya cadangan namun tidak semua merk mampu menstabilkan arus listrik. Hanya UPS kelas high end (ber merk) yang memiliki fitur built in stabilizer yang berguna untuk menstabilkan aliran listrik. Sayangnya, harga UPS yang super dan berkualitas masih terbilang mahal.Solusinya bisa memakai satu perangkat tambahan yaitu stabilizer. Alat ini dikhususkan untuk menstabilkan aliran listrik yang naik turun saat beban listrik meningkat (umumnya) malam hari.
Harga stabilizer berkisar Rp. 100.000 - Rp. 300.000 tergantung merk dan besarnya motor di dalamnya. Sedangkan untuk harga UPS mulai dari Rp. 500.000 sampai Rp. 5.000.000 bahkan lebih. Beberapa merk UPS yang bagus dan recomended diantaranya APC Smart, Eaton DX, Liebert PSI, dan ICA.
Kang topjer sendiri memakai UPS kelas low end merk Prolink bersanding dengan stabilizer merk Matsugawa (bukan iklan).
Bonus Tips
Memasang UPS atau stabilizer ataupun UPS+Stabilizer secara bersamaan sifatnya optional alias tidak wajib. Namun untuk anda yang ingin menjaga keawetan perangkat komputer dan sudah bosan dengan arus listrik PLN sering mati, tidak stabil maka hukumnya wajib!Jika anda memiliki pertanyaan seputar UPS maupun stabilizer, silahkan tuliskan di kolom komentar di bawah. Saya akan membantu menjawab sebisa mungkin.