"SELAMAT HARI ANAK NASIONAL
23 JULI 2013"
Setiap kali mendengar kata PRAKTIKUM, pikiran kita (sebagai orang tua) dan juga anak kita biasanya langsung membayangkan ini : alat peraga yang sangat banyak, bekerja di dalam ruangan tertutup (ruang laboratorium), dan memakai jas praktikum yang berwarna putih.
Memang, salah satu KONDISI praktikum adalah seperti itu, yaitu praktikum di dalam ruang laboratorium.
Tetapi, tidak semua praktikum HARUS DILAKUKAN DI DALAM RUANGAN seperti itu. Saya berani mengatakan hal ini karena sebagai mahasiswa PERIKANAN UNDIP di tahun 1989-1994, saya memang sering sekali PRAKTIKUM DI LAUT dan juga DI PERAIRAN SUNGAI serta WADUK, selain tentu saja ada praktikum di dalam RUANG LABORATORIUM.
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Yang mau saya sharing-kan adalah ini : bahwa di tempat terbuka sekalipun, kita bisa MENEMANI ANAK MELAKUKAN PRAKTIKUM dengan apa yang kita temui sehari-hari. Karena sebenarnya hakekat praktikum adalah MEMAHAMI SESUATU dengan PENGALAMAN secara PRAKTIS (melakukan PRAKTEK, bukan menghafal), dan karena itu disebut PRAKTIKUM.
Entah itu di luar ruangan atau di dalam ruangan, entah itu memakai alat-alat sederhana (yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari) maupun alat-alat canggih (alat-alat khusus di laboratorium), kalau anak MEMAHAMI SESUATU dengan PENGALAMAN secara PRAKTIS (mem-PRAKTEK-kan sesuatu), maka itu namanya PRAKTIKUM.
Jadi, ada banyak hal di mana kita sebagai orang tua dapat menemani anak melakukan PRAKTIKUM dalam kehidupan SEHARI-HARI. Praktikum dengan demikian menjadi suatu KEBIASAAN, yaitu kebiasaan untuk melakukan PENGAMATAN guna mendapatkan atau menambah PENGETAHUAN dengan MEMAHAMI sesuatu (bukan sekedar MENGHAFAL).
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Bagi yang sudah memiliki anak di bangku SMP, salah satu materi pelajaran di bidang IPA adalah tentang CERMIN. Nah, biasanya ada KESULITAN dalam MENGHAFAL : bayangan di cermin cembung itu terbalik atau tegak, bayangan di cermin cekung itu terbalik atau tegak. Memang sih, kalau membaca TEORI-nya, harus diperhatikan BANYAK HAL : benda di ruang berapa, bayangan di ruang berapa, sifat bayangannya bagaimana.
Memang, MENGHAFAL itu perlu. Tetapi menghafal tanpa MEMAHAMI, akan membuat anak memiliki KEBIASAAN bahwa apa yang DIHAFAL itu sebenarnya TIDAK DIPAHAMI. Padahal sesuatu yang TIDAK DIPAHAMI maka akan SULIT DIPRAKTEKKAN dalam MENGATASI masalah dalam kehidupan (pekerjaan) sehari-hari.
Kita perlu menemani anak kita sejak masih SD / SMP supaya anak menguasai TEORI sekaligus juga PRAKTEK dan PEMAHAMANNYA sehingga anak dapat MENERAPKAN dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang praktisi di bidang "human resources", saya sudah sering sekali bertemu orang (dewasa) yang pandai BERTEORI tetapi tidak mampu MENERAPKAN TEORI guna MEMECAHKAN MASALAH yang dihadapi karena dia TIDAK PAHAM (karena dia sekedar MENGHAFAL TEORI saja).Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Sambil belanja di Giant Supermarket di kawasan Puri Anjasmoro Semarang, anak, istri, dan saya ISENG-ISENG melihat ada alat-alat dapur yang dijual. (Saya selalu bilang kepada anak : ISENG itu BOLEH saja asal KREATIF dan TIDAK MENGGANGGU orang lain / lingkungan, lho....)
Nah, pada foto pertama dalam edisi kali ini, terlihat ke-ISENG-an kami yang menggunakan salah satu alat dapur yang dijual di Giant Supermarket (yaitu SENDOK SAYUR) sebagai PERAGAAN / PRAKTIKUM CERMIN CEKUNG. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung adalah TERBALIK !
Pada gambar kedua, terlihat hal yang berbeda : bayangan yang dibentuk oleh CERMIN CEMBUNG (peragaan / praktikum tetap menggunakan alat masak yang sama, yaitu SENDOK SAYUR) adalah TEGAK. Ini seperti pada KACA SPION MOBIL.
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Dengan PRAKTIKUM-PRAKTIKUM SEDERHANA dan BISA DILAKUKAN SETIAP SAAT menggunakan benda-benda yang kita temui dalam hidup sehari-hari seperti ini, selain MENAMBAH PEMAHAMAN ANAK tentang teori-teori ilmu / pengetahuan yang didapatnya di sekolah, juga MEMBIASAKAN ANAK untuk selalu MENAMBAH PENGETAHUAN dari barang-barang SEDERHANA.
Nah, kalau anak sudah memiliki PERSEPSI bahwa belajar itu MUDAH dan MENYENANGKAN karena sebenarnya bisa DIPAHAMI dengan barang-barang yang SEDERHANA, semoga anak menjadi LEBIH BERSEMANGAT ketika harus MENGHAFAL TEORI karena anak sudah punya BAYANGAN / GAMBARAN tentang BAGAIMANA hal itu memang TERJADI / ADA dalam kehidupan SEHARI-HARI (misalnya : tentang bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung dan cermin cembung). Anak jadinya punya bayangan / gambaran bahwa belajar itu TIDAK IDENTIK dengan MENGHAFAL SETUMPUK BUKU TEORI saja, tanpa tahu bagaimana APLIKASINYA.
Selamat menemani anak.
"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa"
-----o0o-----
Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Ilmu Sosial. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922.