Arachely Serena Pramudya (2y5m) Naik Klotok di Kalimantan Timur sepanjang Sungai Mahakam

Samarinda - Klotok adalah perahu yang biasa dinaiki wisatawan saat mengarungi sungai-sungai di Kalimantan. Saat naik klotok menyusuri Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.

Serena naik perahu klotok yang menyusuri Sungai Mahakam dari Dermaga Pasar Pagi Samarinda













Mahakam merupakan nama sebuah sungai terbesar di provinsi Kalimantan Timur yang bermuara di Selat Makassar. Sungai dengan panjang sekitar 920 km ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bagian hulu, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilir. Di sungai hidup spesies mamalia ikan air tawar yang terancam punah, yakni Pesut Mahakam.
Sungai Mahakam sejak dulu hingga saat ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya sebagai sumber air, potensi perikanan maupun sebagai prasarana transportasi.













Menyusuri Sungai Mahakam untuk Melihat Sang Surya Terbenam Samarinda, kota Samarinda selalu beriringan dengan sungai Mahakam. Walaupun bukan satu-satunya kota yang dilewati oleh sungai terbesar di Kalimantan Timur ini, namun Mahakam sudah sangat menempel dengan erat kepada nama Samarinda. Hal ini membuat tepian sungai Mahakam menjadi sebuah kawasan pedestrian dan tempat yang nyaman untuk dikunjungi sebagai sarana melihat keindahan sungai itu sendiri adalah misi besar Pemerintah Kota Samarinda. 

Menikmati keindahan sungai ini dengan cara yang berbeda dengan menyusurinya menggunakan perahu klotok. Pun waktu yang paling tepat untuk menyusuri sungai tersebut adalah saat menjelang matahari terbenam. Ada keindahan tersendiri menyaksikan dari tengah sungai ketika sang surya tenggelam, bahkan bisa melihat bagian bawah dari jembatan Mahakam yang terkenal itu. Menyenangkan. Entah dari mana sebenarnya ide itu timbul. Tapi kami, warga Samarinda Backpacker memang selalu mencari hal-hal baru yang menarik dari Samarinda. ide untuk menyusuri sungai Mahakam ini lumayan populer. 
Kita bisa melihat sambil berpapasan dengan kapal Ponton pengangkut batu bara . Cara nikmatinnya paling enak dari atas kapal. rutenya termasuk pendek dan ada dua pilihan. Pertama, dari pelabuhan Pasar Pagi, hingga jembatan Mahakam dan kembali ke pelabuhan lagi. Atau dari pelabuhan Pasar Pagi menuju jembatan Mahakam Ulu dan kembali ke pelabuhan. Mengenai biaya, biasanya sewa 1 kapal muat sampai 20 orang dkenakan biaya Rp.200.000,-. Jika tidak sampai 20 orang, masing-masing orang biasanya dipungut biaya Rp.20.000,-. /Worth it/-lah, kalau dibandingkan naik bebek-bebekan di KRUS, ini termasuk aman. 

Sebenarnya, menurut saya pribadi, ini bisa menjadi sebuah daya tarik sendiri bagi pendatang atau bahkan warga Samarinda sendiri yang ingin mengetahui keindahan Samarinda. Seandainya pemerintah dan Dinas Pariwisata Kota Samarinda berkenan mengurusnya menjadi objek wisata yang terstruktur, maka saya yakin, kota Samarinda tidak akan dibilang sebagai kota yang minim objek wisata. Eksplorasi saja hal-hal mendasar dan berkarakter seperti sungai ini, maka pasti hal itu tidak akan sepi pengunjung. 





Share this

Related Posts

Previous
Next Post »