Menemani Anak : Hikmah dari Training Sikap Mental & Perilaku Fisik Kepemimpinan yang Berbasis Karate



Ada yang selalu menarik dari "perjalanan" memberikan training sikap mental & perilaku fisik kepemimpinan dengan basis karate. Para peserta yang berstatus karyawan perusahaan dengan penuh semangat mengikuti training yang diberikan dalam waktu 1 (satu) jam seminggu sekali, sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali pertemuan.

Training sikap mental &  perilaku fisik kepemimpinan pagi ini (Sabtu, 16 Juli 2016) diisi dengan "latihan pemanasan" kemudian dilanjutkan dengan dasar-dasar tendangan ke depan. Para peserta mengikuti training yang diberikan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat (termasuk dua orang peserta yang baru ikut training untuk pertama kalinya).

Karena kegiatan ini adalah training sikap mental & perilaku fisik kepemimpinan, maka para peserta dijelaskan tentang FILOSOFI dari materi gerakan tendangan ke depan ini.



PERTAMA,
Para peserta merasakan dan mengakui bahwa melakukan tendangan ke depan kelihatannya mudah, tetapi ketika mempraktekkannya sendiri ternyata sulit.



Makna yang dipelajari : segala sesuatunya harus dipelajari langkah demi langkah, meskipun kelihatannya sederhana / mudah.



KEDUA,
Peserta yang pada awalnya belum bisa, setelah mempraktekkan dengan didampingi / diarahkan oleh trainer / asisten trainer, ternyata ada kemajuan / mulai bisa.



Makna yang dipelajari : mempelajari sesuatu itu perlu bertanya / melihat contoh dari orang yang sudah / lebih bisa; artinya, harus ada kesadaran diri dan kerendahan hati bahwa kita memang harus mau belajar dari orang lain yang lebih pandai / ahli.



* * * * *



Semoga tulisan hari ini dapat menginspirasi para ibu dan ayah dalam menemani anak-anaknya.

Selamat menemani anak dengan sikap mental dan perilaku fisik kepemimpinan yang baik.



"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----oOo-----



Tulisan dan foto oleh Constantinus J. Joseph, Susana Adi Astuti, dan Bernardine Agatha Adi Konstantia.

Constantinus adalah praktisi karate, praktisi psikologi industri, anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), anggota Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO). Susana adalah praktisi karate dan karyawati perusahaan. Agatha adalah praktisi karate dan murid SMA.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »