Android Tablet Laptop Hybrid Google Pixel C Apakah Bagus

Google mengumumkan tablet-laptop hybrid dengan software Android 6.0 Marshmallow yang
dimanakan Google Pixel C.
Bisa dibilang, langkah ini merupakan kejutan dari perusahaan yang berbasis di Silicon Valley ini.
Pada even launch Google, Google mengumumkan tentang Android Marshmallow, Nexus 5X,
Nexus 6) dan Chromecast 2, Google juga mengumumkan sebuah handset bernama Pixel C; yang
ternyata adalah sebuah hybrid dari tablet dan laptop untuk menyiangi Microsoft Surface dan
Apple iPad Pro.

Kita semua tahu Google akan merilis Android Marshmallow, dua handset Nexus, dan versi
terbaru dari Chromecast, tapi tidak ada yang tahu Google juga akan merilis sebuah tablet baru –
terlebih seri terbaru tablet dalam bentuk Google Pixel C, yang disebut seri pertama dari seri
tablet hybrid Google, Pixel.

Mengadaptasi beberapa desain dari Chromebook, Pixel C merupakan device hybrid, dimana
mereka menggabungkan fungsi tablet dan laptop menjadi satu device. Dalam hal ini, dunia
sudah mengenal seri Surface dari Microsoft. Mungkin Google melihat rilisnya iPad Pro dari
Apple sedikit mengubah kompetisi, dan Google ingin masuk kedalamnya untuk bersaing
memperebutkan pasar hybrid/laptop tahun depan.

Beberapa review hands-on dari beberapa media terkemuka telah muncul, dengan opini yang
terbelah, tapi satu yang jelas, banyak yang bilang Android belum siap untuk bersaing di pangsa
tablet hybrid yang selama ini dicaplok habis Microsoft dengan Windowsnya. Review dari Ars
Technica bahkan mengatakan, tablet laptop hybrid Google Pixel C berjalan dengan OS yang
tidak tepat.

Menurut beberapa laporan, Google Pixel C – sebelum akhirnya resmi – memang didesain
sebagai device touchscreen pertama yang berjalan dengan ChromeOS. Untuk alasan yang tidak
diketahui, Google akhirnya memutuskan untuk mengganti Pixel di saat-sat terakhir. Dan tentu
saja ini bukanlah langkah yang bijaksana.

Menurut sumber lainnya dan apa yang memang ada di dalam Pixel C, Google sudah
mengembangkan tablet layar sentuh Chrome OS dengan pengisian wireless, USB tipe C dan
indikator baterai LED di belakang. Proyek ini dikenal dengan “Ryu” dan dikembangkan di markas
Google jauh sebelum siapapun tahu tentang Pixel C.

Jadi, apa yang terjadi? Mengapa Google membuang ChromeOS di saat-saat terakhir dan
menggantinya dengan Android? Semua review awal dari device ini setuju bahwa Android tidak
cocok pada konteks ini, dan ChromeOS akan jauh lebih cocok untuk berjalan di Pixel C. Terlebih
lagi, Pixel C pada awalnya didesain sebagai mesin produktivitas untuk ikut bersaing dengan
Microsoft Surface Pro.

Pixel C dikabarkan awal dari seri Pixel yang akan dikembangkan Google, bahkan, Google
dikabarkan juga akan mengembangkan ponsel Pixel. Well, sangatlah Menarik melihat
perkembangan seri ini ke depannya.

Tablet – laptop hybrid Google Pixel C sudah dapat dibeli melalui Google Play Store dengan
harga 499 US$, karena Google Play Store tidak tersedia di negara ini, peminat dari Indonesia
harus menunggu hingga Google Pixel C hadir di Indonesia

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »