Berbagai wahana permainan outbound seperti flying fox dan paint ball. Selain itu juga terdapat mini zoo serta kafe. Sejak dibuka pada 6 Juni lalu, kunjungan di lokasi ini langsung meledak. Di hari ketiga misalnya, tercatat sudah 1.300 orang berkunjung di lokasi tersebut. Tempat itu dilengkapi semacam rumah-rumah adat yang dapat disewa. Sehingga, tak hanya digunakan untuk berkemah, tapi juga untuk menikmati wisata alam yang asri. Hingga saat ini, kunjungan ke Ladaya diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Pengunjung juga bisa menyewa rumah-rumahan ini, harganya cuma Rp 250 ribu. Sangat terjangkau untuk bersantai bersama keluarga.
Uniknya, pembangunan Ladaya diyakini tidak merusak alam serta ekosistemnya. Untuk mendirikan berbagai bangunan, tak ada pohon yang masih hidup untuk ditebang.
Untuk penginapan berbentuk rumah pohon serta semacam rumah adat tersebut, di bagian depannya diberi nama daerah-daerah di Kukar. Ada Senipah, Anggana, Kembang Janggut dan sebagainya. Mereka yang datang juga berasal dari rombongan keluarga, perusahaan, serta komunitas lainnya. Permainan paint ball, menjadi salah satu yang diminati. Sebab, arena bermainnya dibuat menyerupai medan perang yang gersang. Terdapat miniatur pesawat tempur serta mobil tempur yang didesain mirip dengan aslinya.